Minggu, 08 Mei 2011

Kawin Silang

Pak budi peternak burung kicauan di daerah magetan, dia sukses dalam menjalani usaha peternakannya itu. Pria berumur 40 tahun itu sudah dikaruniai seorang anak laki-laki dan seorang anak perempuan. Si anak laki-laki yang masih berumur 12 tahun itu memiliki bakat keturunan dari sang ayah, dia suka melakukan eksperimen kawin silang, inilah ceritanya :
Pak budi : Andri, sini nak
Andri : ya ayah, ada apa?
Pak budi : memelihara hewan tu harus tekun, jaga kebersihan, makanan, dan kesehatannya
Andri : ya yah, aku juga merawat dengan baik kok
Pak budi : tuh lihat hasil kawin silang ayah, suaranya mantap kan?
Andri : wuihhhh, iya yah bagus banget
Pak budi : kata ibu kamu juga sudah berhasil mengkawin silangkan binatang piaraanmu, coba ayah lihat keturunannya.
Andri : sebentar yah, tak ambil dulu
Maka dengan penuh semangat andri mengambil binatang piaraan kesayangannya, kemudian memperlihatkannya kepada ayah semata wayangnya.
Andri : ini yah hasil kawin silangku
Ayah : (kaget) loh kok bentuknya kaya gini, ni hasil kawin silang apa dengan apa nak?
Andri : aku berhasil mengkawin silangkan tokek sama ayam jago yah
Ayah : wadhuh wadhuh wadhuh, dasar bocah edan, terus suaranya gimana?
Andri : Suaranya ya seperti kedua orang tuanya yah "kukuruyuuuuk tokeeeeek, kukuruyuuuuuk tokeeeeek".
Penulis : hahahaha, nggak sekalian ayahmu dikawin silangkan dengan ayam betina ja nak?
Andri : wooo, mas penulis ngawur, bapak nggak pantas dikawin silangkan sama ayam betina, tapi mungkin sama monyet tetangga sebelah lebih cocok, nanti keturunannya tinggi besar dan berbulu.
Penulis : whuahahaha, malang nian nasibmu pak budi....pak budi.

Komplikasi

Ini cerita tentang doni anak kelas 3 sekolah dasar. Suatu hari bu nanik marah-marah dikelas karena ada seorang murid yang sudah bolos beberapa hari. Donilah ternyata satu-satunya murid yang telah melakukan tindak kejahatan membolos sekolah tanpa pamit. Inilah ceritanya :
Bu nanik : Anak-anak, siapa yang tahu kemana doni? (dengan nada agak membentak)
Lusi : tidak tahu bu
Bima : digadein bapaknya mungkin bu
Bu nanik : huss ngawurr, kalo nggadein bukan doni seharusnya nak, tapi ibunya
Topan : Jangan-jangan diculik bu
Bima : ya nggak mungkin to, ngawur juga kamu
Topan : lho kok kamu bisa bilang nggak mungkin, kan sekarang sedang musim penculikan terhadap anak-anak kecil imut. kalo kamu nggak mungkin diculik, kamu kan ompong + gundul
Bima : wah asem malah ngatain ompong. ya jelas aku tahu, wong yang biasa nyulik anak itu bapakku
Topan : oooo bapakmu. kalo gitu, besok kalo mau nyulik aku suruh ngabarin dulu ya, aku tak bawa bekal sendiri dari rumah
Tiba-tiba pintu kelas dibuka seseorang, yang ternyata adalah doni.
Bu nanik : doni, kenapa beberapa hari nggak masuk sekolah dan nggak ada izin?
Doni : maaf bu, saya nungguin bapak yang sedang sakit
Bu nanik : ooo gitu, sakit apa doni?
Doni : komplikasi bu, menderita 3 macam penyakit
Bu nanik : aduh, kasihan bapakmu nak, dibawa ke RS mana?
Doni : nggak dibawa kerumah sakit bu, cuma dirumah saja kok.
Bu nanik : whaduh, harusnya dibawa ke RS nak, memang sakit apa saja?
Doni : komplikasi antara panu, kadas, dan kudis bu
Bu nanik : (sambil garuk-garuk kepala)betul itu nak, nggak perlu dibawa ke RS nanti malah diamputasi

Senin, 02 Mei 2011

Tugu Monas

Bu lina adalah seorang guru SD di kota Surabaya, suatu pagi beliau memberikan tebak-tebakan kepada murid-muridnya.
Bu lina : anak-anak, ibu punya tebakan, siapa yang bisa menjawab dengan benar ibu kasih satu permen.
Murid : asiiiik
Joni : boleh yang rasa coklat bu?
Bu lina : boleh..., rasa belimbing, rasa durian, rasa apel, rasa ayam bakar juga ada
Udin : siap bu, apa tebakannya?
Bu lina : coba tebak ya, dengan cara apa hewan dan tumbuhan bisa beranak pinak?
Joni : Dengan cara penyerbukan bu
Bu lina : pintar, ni permen buat kamu, rasa coklat. Ayo yang lain, apa jawabannya?
Murid : emmmm (ada yang garuk-garuk kepala, ada yang garuk-garuk korengnya, dan ada yang nyariin kutu rambut temannya)
Udin : saya tahu bu
Bu lina : apa udin?
Udin : dengan menjilat tugu monas bu
Bu lina : lho kok gitu?
Udin : soalnya semalam saya dengar bapak bicara sama ibu saya, bapak bilang begini bu “mah, kalau pingin punya adik lagi, dijilat dulu dong monasnya”.
Bu lina : (tak mampu berucap sepatah katapun, mukanya merah semerah pewarna rambutnya)
Penulis : Hahahaha, bu guru pingin punya adik? pergi ke jakarta sana, jilat tu tugu monas, setelah itu ibu nyanyi "bibirku dower...bibirku dower...er...err..errr".